Posisi
masa remaja adalah posisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, sehingga
masa remaja ini sering pula disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Monks, 1984)
Secara
psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :
1. Masa
Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik
dengan masalah-masalah sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya.
2. Masa
Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growth and development)
menuju alam dewasa. Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak
menuju masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai tugas dan tanggung jawab.
•
Sesuai dengan
perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi
4 macam perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang
perlu diwaspadai.
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat
•
2. Perubahan proporsi
tubuh
•
3. Tumbuhnya ciri-ciri
seks primer
•
4. Tumbuhnya ciri-ciri
seks sekunder
•
Perubahan-perubahan
fisik dan seksual pada masa remaja mempunyai dampak psikologis yang besar,
meskipun akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam
pola perilaku, sikap dan kepribadian pada masa remaja penampilan fisik
merupakan faktor yang dianggap penting.
Menurut Sunarwiyati S (1985)
1. Kenakalan Biasa
Contoh:
suka berkelahi, keluyuran, bolos sekolah dan pergi dari rumah
2. Kenakalan Menjurus Pelanggaran
Contoh:
mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan Khusus
Contoh:
penyalahgunaan narkoba, seks bebas dll
Menurut Singgih D. Gunarso (1998:19)
1.
Kenakalan yang bersifat amoral dan sosial
Sulit
digolongkan sebagai pelanggaran hukum, contoh: mencemooh teman sebayanya
2. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum
Penyelesaian
pelanggaran ini sesuai dengan hukum, contoh: menggunakan narkoba, seks bebas, dan ugal-ugalan di
jalan
Menurut Eva Imania Eliasa,M.Pd
•
Faktor Internal
1. Krisis identitas
2. Kontrol diri yang lemah
•
Faktor Eksternal
1. Keluarga
2. Teman sebaya yang kurang
baik
3. Komunitas/lingkungan/sekolah/
tempat tinggal yang kurang baik
Menurut Menurut Kumpfer dan Alvarado
•
Kurangnya sosialisasi nilai-nilai moral dari orang tua
•
Contoh perilaku yang ditampilkan orang tua
•
Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak
•
Kurang diterapkannya disiplin kepada anak
•
Tingginya konflik dalam lingkungan keluarga
•
Kekerasan dalam lingkungan keluarga
•
Anak tinggal jauh dari orang tua
•
Perbedaan budaya tempat anak tinggal
apakah menurut anda perilaku menyimpang atau kenakalan kenakalan pada remaja termasuk sesuatu yang normal?
BalasHapusterima kasih
Terimakasih sdr.Ade untuk pertanyaannya. Menurut Hurlock (1990), remaja akan mengalami perubahan pada dirinya. Perubahan pada pola perilaku, sikap dan kepribadian pada masa remaja merupakan faktor yang dianggap penting. Berdasarkan referensi tersebut, perilaku remaja adanya perubahan yang positif maupun negatif itu wajar adanya. Tetapi remaja harus mewaspadai pengaruh dari lingkungan dan pergaulan yang dapat membawa penyimpangan dan kebrutalan dalam kenakalan. Jika remaja tersebut terbawa oleh pengaruh-pengaruh, itu yang tidak normal.
HapusMaaf mba saya merta.. saya ingin membuat sistem pakar seputar psikologis anak remaja.. saya sedang mencari data, dan saya harus mencari data langsung daru sumber ahlinya.. bisakah kita berdiskusi??
HapusDari survei KPAI diketahui, sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia pernah berhubungan seks.(http://www.kpai.go.id)
BalasHapusMenurut diagram maslow seks adalah kebutuhan dasar yang setara dengan makan, udara, tidur dll yang harus dipenuhi agar dapat ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi yang pada tingkat berikutnya adalah aktualisasi diri.
Dari data yang diperoleh dari kpai di atas, dapat kita bayangkan bahwa 32% remaja usia 14-18 tahun di kota-kota besar di indonesia adalah jumlah yang cukup besar. Akan tetapi justru tingkat kenakalan remaja paling tinggi ada di kota-kota besar yang berakibat pada tingkat prestasi remaja yang menurun.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? bukankah seharusnya setelah kebutuhan dasar terpenuhi, remaja dapat ke tahap kebutuhan yang selanjutnya hingga akhirnya dapat berkembang?
*anggap kebutuhan dasar selain seks seperti makan, udara, tidur, sudah terpenuhi.
Terimakasih untuk pertanyaannya saudara Adi.. Kenakalan remaja belakangan ini sering kita lihat di kota-kota sangat memprihatinkan sekali, semuanya ini bukan hanya disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri tetapi ada lagi faktor lain yang mendasarinya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang melakukan sex bebas yaitu:
Hapus1. Orang tua,
Kurangnya bimbingan dan pengawasan orang tua sudah pasti akan membuat anak menjadi liar, orang tua yang terlalu percaya kepada anak tanpa mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya merupakan tindakan yang salah yang berakibat fatal bagi si anak sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin sebenarnya orang tua sendiri yang menjerumuskan anaknya, sebagai contoh misalnya, orang tua merasa malu kalau anaknya yang sudah SMA ataupun sudah remaja belum punya pacar, pasti akan ditanya, akhirnya si anak cari pacar, awalnya mungkin biasa saja, ke tokok buku, atau sesekali ke cafe. Lalu pelan-pelan naik pangkat pegang tangan, lalu naik pangkat lagi, dan meningkat ke lainnya. Orang tua yang terlalu otoriter juga tidak baik bagi perkembangan psikologi anak, ketika ia mendapatkan sekali kebebasan ia lupa segalanya.
2.Lingkungan/teman
Sekuat apapun kita mempertahankan diri kalau lingkungan dan orang-orang terdekat kita tidak mendukung kita, bukan tidak mungkin kita yang akhirnya terikut dengan mereka. Contohnya seorang pecandu narkoba awalnya cuma ikut-ikutan dengan teman-temannya dan sekedar iseng, begitu juga dengan sex bebas.
3.Uang
Di zaman sekarang ini uang adalah segala-galanya, tolok ukur seseorang ada pada uang, kehormatan, harga diri semua diukur dengan uang. Makanya orang-orang yang kebutuhannya tidak terpenuhi mencari penghasilan tambahan dengan cara seperti itu, dengan iming-iming uang semua menjadi tidak berarti. Apa yang harampun dihalalkan.
4.Iman yang lemah
Seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan godaan duniawi yang memang berat, sekecil apapun godaan itu apalagi godaan berat.
5.Ketagihan
Sex sama seperti orang makan, kebutuhan mutlak setiap orang. Tetapi kalau dia tidak dikelola dengan benar akibatnya bisa gawat. Sekali saja mencoba pasti akan mau lagi, dan mau lagi, sama seperti kecanduan.
jadi ada beberapa hal yang akan memicu perilaku tersebut walaupun kebutuhan dasar sudah dipenuhi.
perkembangan remaja banyak dibentuk dari lingkungannya baik lingkungan skolah maupun lingkungan rumah , mnurut anda bagaimana sebaiknya cara remaja untuk bergaul dengan baik dan bagaimana sebaiknya peran orang tua sebagai controller bagi anak2nya ?
BalasHapusmkasih
Terimakasih sdri Desy Nicola atas pertanyaannya.
HapusMasa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas. Pergaulan remaja sekarang ini dapat kita soroti sudah semakin bebas. Namun, semua itu kembali pada diri remaja sendiri dalam menyikapinya. Menurut James Alfyn Muaja, dalam bergaul remaja harus mempunyai etiket dan etika.Perbedaan antara etika dan etiket. Etika merupakan falsafah moral yang dilandasi agama, budaya, perilaku mana yang baik dan buruk. Etiket itu penjabarannya berdasarkan etika. Etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. “Etiket bisa disebut sebagai golden rules yang menyatakan perlakukan orang lain sebagaimana kamu yang ingin diperlakukan. Karena itu, orang yang memahami etiket memperlakukan orang lain dengan baik dan respek, sehingga akan lebih diterima dalam pergaulan. Sebagai remaja, pasti ingin disukai banyak orang dan berhasil dalam pergaulan. Untuk peran orang tua sebagai controller bagi anak-anaknya yaitu:
> Mengetahui karakter dari anak-anak mereka, jadi orangtua bisa mengetahui maksud dan keinginan anak seperti apa
> Selalu mengajari tata cara sopan santun dalam berbagai hal
> Memberikan contoh dan menjadi teladan bagi anak-anaknya, tentunya harus bersikap dan bertindak yang dapat memberikan kesan yang baik bagi anak-anaknya
> Selalu mengecek kondisi psikis dan kondisi nilai sekolah anak-anaknya.
Apakah permasalahan pada remaja khusunya pada kenakalannya disebabkan karena faktor lingkungan dan orang tua? Dan bagaimana sikap kita sebagai guru fisika nantinya dalam menghadapi murid-murid kita nantinya kelak yang notabene adalah anak-anak yg sedang mengalami puber dan jiwa yg labil? serta bagaimana cara menguatkan jiwa kita agar tahan dalam mengahdapi perlakuan murid yg terkadang kurang mengenakan bagi kita sebagai guru nantinya, karena biasanya banyak murid yg menunjukkan rasa ketidaksukaannya tehadap pelajaran yg sulit (khususnya fisika) ke gurunya?
BalasHapusTerimakasih sdri. Izzah atas pertanyaannya. Menurut John Hill, faktor-faktor yg menyebabkan remaja mengalami penyimpangan prilaku atau di sebut sebagai kenakalan remaja adalah :
Hapusfaktor intrinsik
faktor ektrinsik
faktor intrinsik adalah faktor dari dalam remaja itu sendiri, dimana menyangkup sosio emosional dan karakteristik remaja tersebut. Sedangkan faktor ektrinsik adalah faktor dari luar remaja itu sendiri, yaitu :
1. kurangnya kasih sayang orang tua.
2. kurangnya pengawasan dari orang tua.
3. pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
4. peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
5. tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
6. dasar-dasar agama yang kurang.
7. tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya(kebasan yang berlebihan).
Dalam menyikapi perkembangan remaja yang sekarang ini, tentunya kita harus sudah membentengi diri dengan berbagai pengetahuan tentang karakter anak dan cara penanganannya. Kita harus memiliki banyak metode mengajar untuk di uji cobakan diterapkan pada murid-murid kita,sehingga kita dapat mengetahui metode mana yang cocok diterapkan. Metode yang kita ambil tentunya metode yang dapat mudah diterima oleh murid-murid kita sehingga anak tidak merasa berat dalam belajar fisika yang notabenya anak-anak sudah menganggap fisika sebagai momok bagi mereka.
menurut anda mata pelajaran apa yang sangat sesuai dalam pembentukan karakter seorang anak di sekolah dasar, agar ketika menjelang dewasa dan remaja seorang anak dapat berperilaku baik dan terhindar dari permasalahan remaja?
BalasHapusTerimakasih srdi. Iren atas pertanyaannya. Menurut kami berdasarkan referensi buku 7 Hari Membentuk Karakter oleh Timothy Wibowo, semua mata pelajaran bisa membentuk karakter dari masing-masing anak. Karena setiap anak memiliki karakter yang bebeda. Semua itu tergantug pada psikologi anak dalam menerima dan menyesuaikan dengan mata pelajaran yang ada. Karena sejatinya semua mata pelajaran ingin membentuk anak yang sesuai dengan perkembangan zaman.
HapusAssalamu'alaikum..
BalasHapusBismillah..
Menurut Anda mengapa kebanyakan remaja lebih menyukai kehidupan yang senang-senang atau foya-foya atau cenderung berlaku negatif daripada berperilaku positif, padahal sebenarnya mereka mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWalaikumsallam wr.wb
HapusTerimakasih sdri. Rahmah atas pertanyaannya.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Bagaimana pendapat anda mengenai seorang remaja yang sudah terbiasa hidup dalam pergaulan bebas dan hedonisme, namun tetap memiliki prastasi akademik yang baik? Berikan penjelasan anda dalam berbagai sudut pandang.
BalasHapusTerimakasih sdri. Laras atas pertanyaannya. Kita perjelas dulu apa itu hedonisme, hedonisme pada dasarnya adalah sebuah gaya hidup seseorang yang lebih menekankan pada unsur kesenangan atau kenikmatan belaka.Para pakar psikologi menyatakan, parahnya kini remaja-remaja kita banyak yang sudah terjangkiti virus hedon tersebut. Berpikir asal senang , hidup berkecukupan dan menikmati hidup dengan pola seperti artis atau aktor yang dilihat melalui tayangan televisi, sungguh sangat menyesatkan. Handphone dengan brand ternama, kendaraan roda empat atau roda dua yang mewah dan tampilan baju dengan mode yang nyentrik. Okelah, jika itu dilakukan oleh mereka-mereka yang hidupnya ditopang oleh orang tua yang sangat mapan. Itu tidak menjadi permasalahan yang berarti. Tetapi sangat ironis sekali, takkala remaja-remaja yang dilihat dari latar belakang keluarganya saja sangat memprihatinkan namun mereka pun tak mau kalah dengan budaya hedonisme. Mereka tidak pernah menyadari latar belakang sosial ekonominya, namun tetap menuntut kehidupan yang serba enak dari orang tuanya. Dilihat dari sudut pandang kita sebagai pengamat, sebagai seorang remaja yang berprestasi tentunya harus didukung dengan kegiatan atau aktivitas lain yang lebih bermanfaat, misalnya mengikuti organisasi kepemimpinan sehingga ada keseimbangan antara akademik dan nonakademik yang lebih bisa mengembangkan potensi diri yang lebih terarah. Menurut sudut pandang si remaja yang sudah terjangkit virus hedonisme dan pergaulan bebas, mereka menganggap dirinya mungkin baik-baik saja, lingkungan dan pergaulan lah yang membawa mereka seperti itu. Mereka merasa wah dengan prestasi yang mereka peroleh dan mereka berfikir, toh nggak masalah saya melakukan seperti ini toh prestasi saya juga bagus. Sangat perlunya peranan orangtua, guru dan teman-teman yang membantu menyadarkan remaja tersebut.
Hapusbagaimana perkembangan psikologi dan psikis seorang anak yang menjadi artis?
BalasHapusTerimakasih sdri. Virginia atas pertanyaannya. Mengenai kondisi psikis dan psikologi seorang artis kecil, anak pasti merasakan senang saat awal menjadi artis kecil tetapi mereka juga merasa capek dengan kepadatan aktivitas keartisannya. Artis kecil ini harus membagi waktu antara belajar, kegiatan keartisannya dan bermain. Dalam buku Child Development oleh B Elizabeth Hurlock pada tahun 1978, penelitian tentang anak pada mulanya dipusatkan pada bidang spesifik perilaku anak, misalnya bicara, emosi atau minat bermain, dan kegiatan.Pada tahap ini orang tua dapat mengamati perkembangan pada masa kanak-kanak, perkembangan yang lebih mudah diamati adalah perkembangan motorik. Yang dimaksud dengan motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.Dalam perkembangan motoris unsur-unsur yang berkembangan ialah otot, saraf danotak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing perannya secara‘interaksi positif’, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisimotoris yang lebih sempurna keadaannya.
Hapusassalamu'alaikum wr wb
BalasHapusmbak, saya mau tanya. saya memiliki keponakan perempuan kelas 5 SD (11 th). kalau saya perhatikan dia sedang senang-senangnya menulis buku diary. ketika saya cek isi buku diarynya, ternyata kebanyakan dari curhatannya adalah tentang hubungannya dengan lawan jenis (teman laki-lakinya). bahkan hingga rebutan laki-laki pun ada di situ. terlebih ketika saya melihat inbox di handphonenya... kata-katanya sudah menjurus kepada "pacaran".
apakah itu semua wajar terjadi pada anak seusianya?
trimakasih
wassalamu'alaikum wr wb
Wa'alaykumussalam wr. wb
Hapusterimakasih atas pertanyaannya mbak khasanah.
pertama-tama saya ingin membahas tentang penyebab-penyebab timbulnya hal seperti itu.
dengan kondisi zaman sekarang yang begitu pesat teknologinya, hal tersebut didukung dengan beberapa perfilman yang kurang baik ditonton oleh anak seusia dia.seharusnya Pemerintah menyaring film-film serta musik yang ditayangkan di acara televisi. banyak sekali film-film sekarang yang "egois" menampilkan percintaan, pembunuhan, pemerkosaaan, adegan ranjang, dan sebagainya ditampilkan ketika anak-anak belum tidur. Banyak juga lagu-lagu cinta-cintaan yang beredar di televisi seperti lagunya boyband pukulan bulu tangkis cenat cenut, es teh dua gelas, dll. Sangat berbeda dengan era 90-an karena pada saat itu sedang populer lagu-lagu anak kecil kayak Maissy, Sherina, Chikita Meidy, Joshua, Trio Kwek-Kwek, dan masih banyak lagi, yang membuat perkembangan otak dan pikiran kita sesuai dengan umur kita. film-film pun jarang sekali yang menampilkan percintaan, hanya film Tersanjung dan itupun ditayanginya setelah jam tidur anak-anak.
lain dulu, lain sekarang. orang tua pun kadang lengah dalam mengawasi anak-anaknya, pendidikan di sekolah pun juga tidak cukup untuk memantau dan mengembangkan kepribadian anak. anak-anak sekarang lebih senang menonton film sinetron dibandingkan dengan film kartun, dan lebih senang menyanyikan lagu cinta-cintaan dibandingkan dengan lagu kebun ku atau balon ku ada lima. bahkan, anak-anak kecil sekarang sudah jago bermain internet dan tahu situs-situs website yang terlarang. entah siapa yang harus dipersalahkan sekarang dengan perkembangan generasi muda sekarang yang notabene akan meneruskan perjuangan bangsa. seharusnya orang tua, guru, Pemerintah, pihak informatika, dan pihak perfilman bekerja sama dalam membentuk kepribadian generasi bangsa agar menjadi lebih baik, bukan malah menjadikan mereka semakin memburuk.
Menurut saya hal itu wajar karena sesuai dgn teori perkembangan kognitif yaitu : Formal Operasional (11 – 12 tahun)
Pada fase ini, anak sudah dapat berfikir abstrak, hipotesis dan sistematis mengenai sesuatu yang abstrak dan memikirkan hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Jadi, pada tahap ini anak sudah mampu meninjau masalah dari berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan alternatif dalam memecahkan masalah, bernalar berdasarkan hipotesis, menggabungkan sejumlah informasi secara sistematis, menggunakan rasio dan logika dalam abstraksi, memahami, dan membuat perkiraan di masa depan.
sehingga dengan didukungnya media informasi seperti yang saya jabarkan diatas membuat keponakan mbak berkembang menjadi anak yang sudah mengenal istilah pacaran.
Assalamualaikum..
BalasHapuskak saya mau nanya, apa saja usaha pemerintah untuk mengatasi kenakalan remaja? terimakasih . wassalam
Walaikumsallam wr.wb.....
HapusTerimakasih sdri. Fadlah atas pertanyaannya.
kita tilik dulu pendapat para pakar psikologi ya... Menurut Erikson, perilaku remaja tersebut di[engaruhi oleh pembentukan identitas diri. Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat bilogis atau fisiologis juga bersifat psikologis.
Penanganan oleh Pemerintah (bidang politik)
Generasi muda adalah pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa. Ada sebagian masyarakat kita berpendapat jika pemuda rusak maka rusaklah bangsa namun jika pemuda baik, maka baiklah bangsa ini. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat menyiapkan generasi muda yang beriman dan bartaqwa, berkepribadian luhur, dan kreatif. Untuk mewujudkan itu maka pemerintah harus memiliki langkah-langkah kongkrit. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a. Lebih mengaktifkan kembali kegiatan organisasi kepemudaan seperti karang taruna, KNPI, dan organisasi-organisasi kepemudaan yang lain. Hal ini dilakukan untuk memecahakan permasalahan yang dihadapi remaja denga cara berdialog antar remaja dan juga bisa digunakan sebagai kegiatan para remaja untuk berkreasi.
b. Melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada remaja sampai ketingkat pedesaan.
c. Meningkatkan dan membuka pelatihan-pelatihan untuk generasi muda. Kegiatan ini akan memberikan suatu keterampilan para remaja sehingga bisa mengurangi pengangguran. Akhirnya kegiatan yang negatif dari remaja dapat ditekan seminimal mungkin.
d. Memberikan hukuman yang berat kepada pengguna narkoba dan tindak kriminal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa remaja yang menggunakan narkoba, melakukan tindakan kriminal, minum-minuman keras pada umumnya mereka sudah mengetahui bahaya narkoba bagi kesehatan, akibat melanggar hukum, dan tindakan merugikan orang lain namun mereka tetap melakukan. Hal ini karena kurang tegaknya hukum, maka untuk membuat jera perlu adanya hukuman yang lebih berat.
assalamu'alaykum
BalasHapusBerdasarkan diagram maslow, apakah pernikahan dini merupakan jawaban atas pemenuhan kebutuhan dasar agar remaja dapat meningkatkan aktualisasi diri?
Wa'alaykumussalam Wr. Wb.
HapusTerimakasih atas pertanyaan saudara Hartining Tyas.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusiasangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harusmemenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalupenting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulukebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling pentinghingga yang tidak terlalu krusial :
Kebutuhanfisiologis atau dasar.
Kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi.
Kebutuhan untuk dihargai.
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi.Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasahumor lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
Menurut saya tidak benar bahwa pernikahan dini merupakan jawaban atas pemenuhan kebutuhan dasar agar remaja dapat meningkatkan aktualisasi diri. Alasannya meningkatkan aktualisasi diri tidak hanya dengan pernikahan dini.
Kebanyakan pernikahan dini merupakan bentuk dari cara merealisasikan hasrat mereka yang tidak bisa ditahan dan cendrung bertolakbelakang dengan cara memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
dewasa ini para remaja mulai melupakan kebudayaan bangsanya,mereka cenderung mengikuti kebudayaan barat yang sering dijadikan permodelan dunia, jika hal ini dibiarkan terus-menerus bangsa kita bisa kehilangan identitas diri karena kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa kita mulai menghilang. yang akan saya tanyakan bagaimana solusi untuk melestarikan kebudayaan bangsa kita ditengah-tengah derasnya arus globalisasi dunia, dan bagaimana peran dunia pendidikan (sekolah) dalam menindak lanjuti hal ini?
BalasHapusterimakasih atas pertanyaannya saudara Ivan.
HapusSaya akan mencoba menjawab .
Masa Remaja disebut juga masa Sosial Hunger (kehausan sosial)yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima dilingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Sebaliknya apabila remaja dapat diterima dengan teman sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya .
Dari pernyataan yang anda sampaikan diatas bahwa para remaja mulai melupakan kebudayaan bangsa nya dan cendrung mengikuti kebudayaan barat adalah memang suatu kenyataan. Kita liat bersama bahwa trend kebudayaan barat yang dijadikan permodelan dunia sangat kuat pengaruhnya bagi remaja sekarang ini.Dimana budaya barat sangat menarik untuk ditiru oleh segelintir remaja. Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan saya diatas bahwa remaja cendrung untuk hidup berkelompok dan mengikuti kelompoknya.Mayoritas perkotakkan kelompok remaja menjurus pada kesenangan akan kebudayaan barat. Maka jangan heran apabila kebudayaan bangsa sendiri menjadi pilihan kedua bagi mereka dan lebih-lebih diabaikan oleh mereka.
Dampak dari para remaja lebih menyukai kebudayaan barat akan membuat bangsa sendiri kehilangan identitasnya. Karena kita telah kehilangan aset penting yaitu para remaja yang merupakan penerus dan pelestari kebudayan bangsa sendiri.
sesungguhnya sudah banyak solusi-solusi yang dilakukan untuk melestarikan kebudayaan bangsa kita ditengah-tengah derasnya arus globalisasi ini.Sudah banyak pusat-pusat kebudayaan bangsa indonesia yang didalamnya mencerminkan beranekaragamnya budaya bangsa. akan tetapi kembali lagi sekarang ini tempat-tempat seperti itu merupakan pilihan kedua bagi para remaja untuk didatangi. Menurut pendapat saya cara yang baik digunakan adalah membangun tameng untuk melawan derasnya arus globalisasi dunia. tameng tersebut bisa kita tanamkan sejak mereka terlahir didunia ini. Karena perkembangan pemikiran seseorang itu dimulai dari masa kanak-kanak maka sangat penting menanamkan tameng rasa cinta pada budaya bangsa dengan terus mengenalkan kebudayaan bangsa kita yang beragam pada mereka. Pikiran seorang anak kecil ibarat besi yang dapat berkarat dan karatnya adalah kesalahan pemikiran mereka,jadi sebelum karat itu datang baiknya kita melapisinya dengan cat putih agar pemikirannya tetap putih (ya saya pikir anda mengerti maksud saya). tentunya peran dunia pendidikan pun sangat diperlukan. Karena sebagian besar waktu remaja dihabiskan disekolah . Maka pengembangan kurikulum kebudayaan bangsa harus ditingkatkan dan tidak hanya sebatas teori saja tetapi juga praktek langsungnya .
Banyak yg bilang kalau kesulitan melewati suatu masa pertumbuhan dan perkembang yang lebih tinggi disebabkan karena kurang berhasilnya seorang anak dalam melewati fase sebelumnya. Lalu bagaimana menurut anda jika seorang anak yg telah berhasil melewati masa puber tetap mengalami kesulitan saat melewati masa adolensi? Dimana biasanya letak masalah dan kendalanya?
BalasHapusTerima kasih kaka
Terimakasih pertanyaannya dik Puji. Secara psikologis masa remaja dibedakan dalam dua fase usia perkembangan, yaitu :
Hapus1. Masa Puber, yaitu masa dimana remaja mulai mengenal dan berfikir serta tertarik dengan masalah-masalah sexual yang mereka kenal dari sekitar lingkungannya. Pada umumnya masa puber atau pubertas ini terjadi antara umur 11 - 15 tahun pada remaja wanita dan 12 - 16 tahun pada remaja pria. Tanda-tanda yang sering menyertai masa puber ini adalah tumbuhnya pubic hair atau rambut kemaluan sebagai tanda kelamin sekunder yang menunjukkan adanya perkembangan menuju kematangan sexual, yang berarti siap produksi.
2. Masa Adolensi. Adolensi berarti tumbuh dan berkembang (Growt and development) menuju alam dewasa. Artinya seseorang mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa dewasa awal yang penuh dengan berbagai tugas dan tanggung jawab.
Sesuai dengan perkembangan biologisnya, pada kedua fase perkembangan tersebut di atas terjadi 4 macam perubahan fisik yang menyertai terjadinya dampak-dampak psikologis yang perlu diwaspadai.
Keempat perubahan fisik tersebut menurut Hurlock (1990) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan ukuran tubuh yang cepat (istilah jawa : bongsor)
2. Perubahan proporsi tubuh. Tubuh menjadi besar, akan tetapi tidak eluruh badan tumbuh dengan kecepatan yang sama, sehingga pada remaja awal mereka kurang kelihatan seimbang antara bagian-bagian badan yang sesuai dengan orang dewasa.
3. Tumbuhnya ciri-ciri seks primer, yaitu mulai berkembangnya organ-organ seks yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi. Pada wanita ditandai dengan timbulnya haid pertama (mensnarche), sedang pada remaja pria ditandai dengan mimpi basah (politio).
4. Tumbuhnya ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder ini keberadaannya pada diri seseorang akan menjadikan antara sekse yang satu tertarik pada sekse yang lain. Tumbuhnya ciri-ciri seks sekunder pada pria ditandai dengan keluarnya rambut pada bagian-bagian tertentu (sekitar kelamin, ketiak, kumis, jenggot) kulit menjadi agak kasar, suara bertambah besar (bariton), kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan jerawat, otot-otot bertambah besar dan kuat. Sedangkan pada wanita pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat, tumbuhnya payudara, kulit menjadi kasar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif, suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
Jika anak yang telah berhasil melewati masa puber kemudian merasa kesulitan melewati masa adolensi maka bisa dikatakan anak tersebut mengalami ketidaksiapan dalam hal psikis untuk memasuki tahap baru dari perkembangannya.
Ada beberapa karakter anak yang cenderung pemalu dan menutup diri sehingga untuk masuk ketahap dewasa karakter tersebut memang mengganggu . letak kesalahannya tentunya berada pada pembawaan anak tersebut dan kendalanya tentunya akan menyulitkan dia sendiri dimasa perkembangan kedewasaannya karena akan tetap bersifat anak-anak meski sudah berusia dewasa.
Assalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusSaudari Sulis saya memiliki sebuah pertanyaan untuk Anda.
Menurut Hurlock, salah satu tugas perkembangan remaja yaitu mampu mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. Namun dijaman sekarang ini sangat sedikit sekali remaja yang mampu mengembangkan konsep dan keterampilan intelektualnya itu, terutama remaja yang memiliki sifat Hedonisme (selalu bersenang-senang), tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dan sulit berbaur dengan masyarakat. Melihat kasus di atas bagaimana pendapat Anda? Apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut yang notabennya Anda adalah seorang mahasiswa yang memiliki intelektualitas tinggi?
Walaikumsallam wr.wb.
HapusTerimakasih atas pertanyaannya untuk saudari Dian.
Ya kita tau bahwa intelektual harus diimabangi dengan spiritual kan. Untuk kasus hedonisme ini perlu adanya pihak yang membantu atau mengajak mereka menuju perubahan yang lebih positif.Itu wajar adanya untuk remaja-remaja yang memang mampu secara finansial tapi tidak wajar bagi remaja atau mahasiswa yang secara finansial memang kurang.
Dilihat dari sudut pandang kita sebagai pengamat, sebagai seorang remaja yang berprestasi tentunya harus didukung dengan kegiatan atau aktivitas lain yang lebih bermanfaat, misalnya mengikuti organisasi kepemimpinan sehingga ada keseimbangan antara akademik dan nonakademik yang lebih bisa mengembangkan potensi diri yang lebih terarah. Menurut sudut pandang si remaja yang sudah terjangkit virus hedonisme dan pergaulan bebas, mereka menganggap dirinya mungkin baik-baik saja, lingkungan dan pergaulan lah yang membawa mereka seperti itu. Mereka merasa wah dengan prestasi yang mereka peroleh dan mereka berfikir, toh nggak masalah saya melakukan seperti ini toh prestasi saya juga bagus. Sangat perlunya peranan orangtua, guru dan teman-teman yang membantu menyadarkan remaja tersebut.
sekarang ini banyak remaja yg terjerumus dalam pergaulan bebas. seperti kita tahu bahwa hal tersebut menyimpang dari adat timur. menurut pendapat anda, bagaimana cr mengatasi hal tersebut?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusterimakasih atas pertanyaannya saudari Aan. saya akan mencoba menjawab.
HapusSpranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
Dari tahun ke tahun rupanya statistik remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas semakin meningkat, jika hal ini tidak ditanggapi dengan serius ini semua bisa menjadi bom waktu untuk indonesia.Cara Mengatasi Pergaulan bebas yaitu:
1. Mengisi Waktu Kosong Dengan Kegiatan Positif ( Buat Anak Remaja ) remaja yang membuang waktu kalian dengan malas - malasan atau keluyuran tidak jelas yang nantinya bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas lebih baik gunakan waktu kegiatan positif seperti belajar, sembahyang, belajar ke agamaan atau membuat kegiatan sosial lainnya yang berguna seperti mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.
2. Cara Bergaul
Dengan bergaul atau punya banyak teman memang akan memberikan kemudahan bagi anda untuk menjalani hidup, tapi jangan sampai salah bergaul. Oleh karena itu sebelum anda memutuskan berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan menjadi teman anda itu akan membawa pengaruh atau dampak baik buat hidup anda kedepannya.
Jika menurut anda baik untuk hidup anda kedepannya, silakan berteman dengan orang tersebut.
orang tua juga harus selalu memantau perkembangan anaknya terutama dalam hal pergaulan, seperti kata saya diatas jika sampai sedikit saja anak salah bergaul maka akibatnya akan fatal.
3. Orang Tua Lebih Akrab Dengan Anak
Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat secara tidak langsung akan mengetahui kegiatan dan pergaulan anak sehari - hari.
Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika anak tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan kepada orang tuanya.
Nah disinilah kesempatan orang tua untuk mengarahkan anak untuk menjadi anak yang baik, karena jika anak sudah dirasa mau bersikap tidak benar berilah anak masukan - masukan yang positif secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak sugesti atau masukan positif yang anda berikan.
Karena bagaimanapun juga anak yang masih remaja itu keingin tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan semakin berniat mencoba.
Jadi beri anak masukan secara santai dan tanpa di marahi.
4. Lingkungan
jika anak anda di tempatkan atau tinggal di lingkungan yang tidak baik maka kemungkinan anak anda menjadi tidak baik juga sangat besar, karena bagaimanapun selain keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan.
Karena biasanya di lingkungan tempat tinggalnyalah si anak akan menemukan sesuatu yang baru, yaw kalau sesuatu yang bru nantinya akan berdampak baik, bagaimana jika berdampak buruk?
Jawabannya pasti sudah anda tau jika lingkungan tempat tinggal anak anda memberi pengaruh yang tidak baik pastinya anak anda juga akan menjadi tidak baik juga.
5. Membatasi Waktu Anak Keluar Rumah
Dengan membatasi waktu anak keluar rumah di harapkan kesempatan anak menemukan sesuatu hal yang baru itu semakin sedikit, karena jika di lingkungan atau pergaulannya si anak lebih banyak mendapatkan sesuatu hal baru yang memberi pengaruh negatif maka anak anda akan menjadi tidak baik.
Assalamualaikum.
BalasHapussaya Desi Wahyuni Pend. Fisika Reguler 2011.
menurut PPKPR Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan matang, dan rasa ingin tahu tersebut dihadapkan pada ketersediaan sarana di sekitarnya yang dapat memenuhi keingintahuannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masa kecenderungan melakukan hal-hal yang kurang baik lebih besar, sehingga untuk meminimalisir hal tersebut upaya apa yang harus dilakukan? serta dampak psikisnya terhadap remaja bagaimana?
Terima kasih
Wa'alaykumussalam Wr. Wb.
HapusTerimakasih atas pertanyaannya saudari Desi,saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda.
Dari pernyataan yang saudara sampaikan diatas memang benar bahwa masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik,psikologis maupun intelektual. Ramaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cendrung berani menanggung resiko atas perbuatanya. Sebagaimana yang juga dikemukakan oleh Hurlock (1992). Akan tetapi kesimpulan bahwa kecendrungan melakukan hal-hal yang kurang baik lebih besar juga tidak tepat. karena hal-hal kurang baik hanya terjadi pada remaja yang tidak sampai dengan pemahaman yang tepat dan tidak mendapat pengarahan diri yang tepat oleh orang-orang disekitarnya. untuk meminimalisir hal tersebut diperlukan pemberian pemahaman dan pengarahan dari kaum dewasa yang inten kepada para remaja dan tidak semua remaja memiliki kecenderungan melakukan tindakan yang tidak baik.
Untuk anak-anak memiliki kecendreungan melakukan yang tidak baik dampak psikis nya adalah kecenderungan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anakanak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.(Kartono, 2003).
Cara meminimalisirnya bisa dengan :
a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.
b. Penyaluran bakat si anak ke arab pekerjaan yang berguna dan produktif.
c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.
d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya.
e. Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.
f. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.
g. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.
h. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.
Saya Hayatining suci ingin bertanya:
BalasHapusBagamana peran seorang guru dalam menangani permasalahan siswanya, terlebih jika ia terlibat dalam suatu gang/kelompok remaja motor, yang identik dengan kekerasan dan kriminal?
Ya terimakasih Hayatining suci atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab.
HapusMenurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja , yaitu :
Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
Permasalahan siswa juga termasuk yang dijabarkan diatas.
Terlibatnya seorang siswa salam suatu gang remaja motor yang identik dengan kekerasan dan kriminal merupakan hasil dari permasalahan mereka yang tidak terselesaikan dan itu merupakan cara pelarian mereka.
Selain bentuk permasalahan yang saya jabarkan diatas Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja juga bisa dari sekolah Kondisi sekolah yang tidak baik dapat menganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada gilirannya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Misalnya, kurikulum sekolah yang sering berganti-ganti, muatan agama/budi pekerti yang kurang. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru Agama, guru PKN dan Bimbingan Konseling, meskipun semua elemen sekolah bertanggung jawab atas perilaku anak di sekolah.
perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Peran seorang guru bisa dimulai dengan lebih memperhatikan siswanya tersebut karena mereka yang menyimpang lebih kepada butuh perhatian yang lebih.
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusSaya Meliani Indah Kurniasih dari PFR’11 ingin bertanya,
Belakangan ini,kita banyak menjumpai kasus tawuran yang marak terjadi pada siswa sekolah menengah. Apa tanggapan anda atas masalah ini jika ditinjau dari 3 transisi (biologis,sosial,kognisi) yang terdapat pada karakteristik remaja? Lalu bagaimana solusi yang paling efektif untuk mereduksi kasus ini ?
Transisi Biologis
HapusMenurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial.
Transisi Kognitif
Transisi Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.
Transisi Sosial
HapusSantrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja.
Sebelumnya terimakasih atas pertanyaannya saudari Meliani .Menurut pendapat saya, tawuran yang marak terjadi ini merupakan bentuk nyata dari solidaritas yang salah persepsi oleh para pelajar. Pelajar yang merupakan remaja telah mengalami tahap transisi biologis dimana mereka sudah mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik yang menunjang segala aktivitas yang ingin mereka lakukan. bentuk perkembangannya diliat dari sudah mampu dan berani nya mereka untuk berkelahi. Mereka juga dalam masa transisi Kognitif dimana mereka sudah mulai bisa menyerap informasi yang datang dari temannya kemudian berpikir bagaimana mencari solusi dari konflik yang disampaikan itu.Ketika mereka berpikir abstrak dengan mengkait-kaitkan solidaritas dalam hidup berkelompok dimana apabila ada anggota kelompok mereka yang diganggu itu juga menggangu mereka dan apabila pemikiran mereka tidak sampai pada pemahaman yang benar maka timbulan tawuran sebagai solusi atas masalah tersebut. Tawuran itu juga didominasi dengan transisi sosial dimana mereka mulai mengembangkan emosi mereka dan bersikap agresif dengan merefleksikan proses sosial-emosional mereka. Solusi yang tepat bisa dengan memperketat kebijakan sekolah dengan hukuman bagi mereka yang terlibat tawuran. Selain itu juga bisa dengan peningkatan rohani mereka, karena mereka tergolong murid SMA yang masih ada eskul rohis maka disitu bisa menjadi sarana memperbaiki ilmu agama dan akhlak mereka. Bisa dengan meminta bantuan pada kaka alumni yang nantinya akan dijadikan tauladan oleh mereka.
HapusAssalamualaikum Wr Wb
BalasHapusKak, saya Karlina Arti Suprapto.
Saya ingin menanyakan, kebanyakan dari remaja sekarang cendrung melakukan hal-hal negatif, seperti melanggar peraturan, dll. Tetapi, ada teman saya yang tidak pernah seperti itu kak, dia selalu mematuhi peraturan, pokoknya tidak pernah neko-neko. Kalau menurut kakak hal ini bagus atau tidak? Perlu dicontoh atau tidak? Mengingat terkadang hal-hal tersebut dapat dijadikan pengalaman dan tentunya dapat dijadikan pembelajaran. Sertakan alasannya juga ya kak. Trims.
Wa'alaykumussalam Wr. Wb.
Hapusterimakasih atas pertanyaannya dik karlina. kaka akan mencoba menjawab pertanyaan adik .
Hal pertama yang ingin saya bahas dan jawab dari pertanyaan adik adalah bagian akhirnya yaitu perlukah hal tersebut dicontoh? Kita kategorikan kedua teman adik sebagai si A(tidak baik) dan si B(baik).Bila yang ingin dcontoh adalah si B tentunya saya akan menjawab sangat perlu dicontoh, akan tetapi apabila si A tentu saya akan menjawah sangat tidak perlu dicontoh dalam hal perilaku tetapi ada baiknya menjadi pembelajaran dari gambaran individu yang tidak baik dan tidak akan diterima di masyarakat sehingga mendorong adik untuk tidak menjadi seperti dia. Jadi bisa disimpulkan bahwa perilaku di B jauh lebih bagus daripada si A.
Dari pertanyaan adik tersebut adik sudah bisa mengkategorikan dua karakteristik dari remaja. Dimana si A dan si B mempunyai perbedaan yang sangat bertolakbelakang. Perbedaan ini merupakan hasil dari perkembangan remaja sehingga menjadi karakteristik yang ada pada diri remaja. Hal tersebut merupakan hasil dari pertumbuhan identitas/konsep diri remaja. Masa remaja adalah masa yang rentan dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks dan pelik. karena di masa inilah seseorang bertumbuh dan menjalani saat mencari jati diri untuk membentuk karakter kepribadian.
Ciri-ciri masa remaja menurut Hurlock (1992) salah satunya adalah perubahan-perubahan yang dialami akam memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Jadi, perbedaan dari kedua teman adik adalah merupakan hasil dari perkembangan masa remaja mereka dalam mencari jati diri.Bila gagal menerimanya akan berdampak buruk bagi perkembangan mereka selanjutnya.
Assalamu'alaykum...
BalasHapusSaya DARA AGUSTIANTI, ingin menanyakan nih kenapa yaa remaja jaman sekarang itu suka ngelakuin hal-hal aneh. Seperti geng2 motor yg sampe memakan korban, trus remaja yg bunuh diri hanya gara-gara hal sepele (misal: diputusin pacar). Apakah itu karena ada kelainan pada jiwanya ? Lalu selain itu apa penyebabnya ?
Apa pendapat Anda tentang hal2 seperti itu ?
terimakasih ^^
Wa'alaykumussalam Wr. Wb.
Hapusterimakasih saudari Dara Agustianti atas pertanyannya. saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat beliah pada saat itu yaitu bahwa masa remaja adalah masa badai dan tekanan (strom and stress) yang sampai sekarang masih banyak dikutip oleh orang. Masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan ini dikemukakan oleh Erickson yang krisis identitas itu dimaksudkan pada kegagalan remaja untuk mengembangkan hasil identitas pribadi. Krisis Identitas atau kebingungan peran sering ditandai oleh kelakuan aneh remaja seperti yang anda jabarkan diatas. Jadi menurut pendapat saya hal tersebut tidak dikarenakan kelainan pada jiwa mereka melainkan bentuk nyata dari kegagalan menemukan identitas diri mereka.Hal-hal aneh tersebut merupakan masalah remaja yang muncul yang berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja tersebut dan menjadi bentuk perkembangan aneh mereka. Ada beberapa faktor penting dalam perkembangan identitas diri remaja yaitu :
1. rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipucuk dan dikembangkan.
2. sikap berdiri sendiri.
3. keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang terwujudnya identitas diri.
4. kemampuan remaja itu sendiri.
selain faktor tersebut diatas, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan identitas diri remaja yaitu faktor eksperimentasi(coba-coba,berpetualang). Nah bentuk dari kegagalan mereka dialihkan dengan mencoba-coba hal ekstrim seperti geng-geng motor dan yang paling ekstrem adalah mencoba untuk bunuh diri bahkan membunuh orang lain. Seharusnya dibutuhkan peranan yang sangat penting dari orangtua dan sekolah untuk mengatasi krisis identitas remaja, sebab remaja ini belum siap untuk bermasyarakat . Bimbingan orangtua dan guru sangat diperlukan agar remaja tidak sampai salah arah karena akan lebih banyak lagi pengaruh-pengaruh negatif di masyarakat yang memperparah krisis identitas tersebut.
Assalaamu'alaikum..
BalasHapussaya mau bertanya mengenai artikel di atas. dikatakan bahwa perkelahian termasuk kenakalan biasa. tetapi apabila perkelahian tersebut sudah membahayakan nyawa seseorang apakah masih tergolong kenakalan biasa?
terimakasih sebelumnya..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWa'alaykumussalam wr.wb.
Hapusterimkasih atas pertanyaan saudari danti.
dari artikel diatas berdasarkan pernyataan dari Sunarwiyati S (1985) kenakalan remaja dapat dibedakan menjadi :
1. Kenakalan Biasa
Contoh: suka berkelahi, keluyuran, bolos sekolah dan pergi dari rumah
2. Kenakalan Menjurus Pelanggaran
Contoh: mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan Khusus
Contoh: penyalahgunaan narkoba, seks bebas dll..
Sunarwiyati S menggolongkan perkelahian sebagai kenakalan biasa mungkin ditinjau dari suatu penyimpangan remaja dalam artian sempit. pada dasarnya perkelahian memang merupakan bentuk penyimpangan yang paling sering di temui dikalangan remaja. pengelompokan perkelahian biasa ini merupakan bentuk dari kenakalan yang paling sering ditemui, jadi apabila anda bertanya tentang perkelahian yang menjurus kepada membahayakan nyawa seseorang merupakan tergolong kenakalan biasa apa tidak, tentu apabila saya sebagai beliau menjawab tergolong dalam kenakalan biasa dalam pengertian pengelompokan penyimpangan yang banyak terjadi di kalangan remaja(dalam arti luas tidak sampai dengan membunuh). Tapi apabila tidak menjurus pada pengelompokan beliau saya akan bilang ini adalah suatu bentuk penyimpangan yang sangat melampaui batas (luar biasa) apabila diawali hanya dengan pertengkaran remaja.
Dan hal tersebut belum bisa dikatakan suatu bentuk penyimpangan yang biasa dikalangan remaja karena dikehidupan nyata biasanya ditemukan 1 dari 10 orang remaja yang melakukan perkelahian hingga mengambil nyawa orang lain.
permisi saya mau bertanya.
BalasHapusApa pendapat anda tentang remaja saat ini dalam hal penampilan da pergaulan??
Terima Kasih
mba saya mau tanya apakah sikap orang tua untuk mengizinkan anak pacaran itu merupakan keputusan yang benar?
BalasHapusassalamualaikum mba , saya mau tanya apa peran media massa dalam hal psikologis remaja ?
BalasHapusMaaf mba, nama saya adita semibastian mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi,saya sangat kesulitan untuk mencari materi yang berhubungan dengan adolensi siswa. Saya mohon bantuannya, ada beberapa hal yang saya ingin tanyakan .
BalasHapus1. apakah adolensi itu akan dialami oleh siswa dalam waktu hampir bersamaan ? contohnya saat siswa masuk kelas Vll
2. selain ciri ciri yang diatas, hal umum apa yang dapat kita lihat ketika anak sedang dalam masa adolensi ?
3. Cara yang baik untuk menentukan siswa yang termasuk dewasa itu seperti apa ?
terimakasih sebelumnya !!
kalau bisa, saya ingin diskusi lewat YM (aditabaim@yahoo.co.id)
mba saya mau Tanya banyak sekali kesalahpahaman dimasyarakat bahwa sebagian orang menganggap arti kata remaja adalah masa yang paling indah adalah pacaran bagaimana menurut anda
BalasHapusterima kasih
Jika seorang remaja mengalami keterlambatan dalam tugas perkembangannya, apakah ia mesti mengejar keterlambatannya tersebut ataukah melanjutkan tugas perkembangan selanjutnya?
BalasHapusmenurut anda,rentan tidak seseorang yang berusia remaja cenderung terjerumus dalam pergaulan yang kurang baik?
BalasHapussaya ingin bertannya, pendapat ahli mana yang mengatakan bahwa permasalahan yang di hadapi remaja akan menjadikannya suatu pengalaman untuk remaja tersebut, terimakasi....
BalasHapusI'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess with current 13 oversea towns, very tender with much fantasies in emergency cases on board in my wonderful job. To be lesbian is a part in our worldwide society & it's no more a shame since the begin of the 19th century. It begins in the head & not between the legs. We've cells in a young age at & inside our sensitible body parts, which so called girls don't have. This cells become active in the puberty, mostly between 10-12 yo & they remain it during the whole life. The girls in Indonesia are very shy to discuss about lesbian relations. I think, it's the conservatism. Am I right?
BalasHapussonjamcdonell@yahoo.com
Aku nakal tapi aku bangga :')
BalasHapusMelihat permasalahan perekonomian di Indonesia sekarang ini, dapatkah Anda jelaskan keadaannya? Menurut pendapat Anda, bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut ?
BalasHapus